Rabu, 09 Februari 2011

hukum boyle

Hukum Boyle bekerja berdasarkan komposisi udara dan besar ruangan. Bila ruangan udara diperkecil, maka tekanannya akan bertambah besar. Demikian sebaliknya. Bila ruangan udara diperbesar, maka tekanannya akan bertambah kecil.

Hukum Boyle ditemukan seorang ahli ilmu alam dari Irlandia bernama Boyle. Prinsip ini ditemukannya bersamaan dengan sebuah alat bernama pompa hampa udara.

Selain soal tekanan udara dan besar ruangan tadi, Hukum Boyle juga menyebutkan bahwa bunyi tidak dapat menerobos tabung udara Tapi Pada 1657, Boyle mengembangkan temuannya itu, yang kemudian menyebutkan bahwa udara dapat dimanfaatkan dan dapat berkembang bila dipanaskan.

Akhirnya dia menemukan hukum yang kemudian terkenal sebagai Hukum Boyle seperti yang kita kenal saat ini. Bahwa bila suhu tetap, volume gas/udara dalam ruangan tertutup berbanding terbalik dengan tekanannya.

Salah satu contoh berlakunya prinsip ini ada pada pena tulis yang dapat diisi ulang tintanya. Bila kamu mengisi tinta ke dalam pena. Penekan yang berada di ujung tabung tinta akan menggerakkan per yang terdapat di dalamnya. Yang kemudian sebuah alat pengisap akan tertekan pula.

Akibatnya ruangan akan menjadi kecil. Setelah itu, isi tinta dari botol ke dalam pulpen. Ketika penekan ditarik ke atas, maka per pada tabung akan kembali seperti semula. Pengisap pun naik dan ruangan tempat tinta berada akan bertambah besar.

Beberapa alat lain yang bekerja berdasarkan prinsip Hukum Boyle adalah pompa ban sepeda, pengisap/ pompa air dan penghembus api. Ketika tungkai pengisap ditarik ke atas maka ruang udara di bawahnya bertambah besar.

Udara di atas pengisap tertekan masuk melalui bagian karet pengisap. Ketika pengisap ditekan ke bawah, ruang udara menjadi kecil dan tekanannya menjadi besar. Tekanan udara ini masuk melalui pipa karet ke dalam ban sepeda.
nala dipa

Hukum Archimedes

Archimedes dari Syracusa (sekitar 287 SM - 212 SM) Ia belajar di kota Alexandria, Mesir. Pada waktu itu yang menjadi raja di Sirakusa adalah Hieron II, sahabat Archimedes. Archimedes sendiri adalah seorang matematikawan, astronom, filsuf, fisikawan, dan insinyur berbangsa Yunani. Ia dibunuh oleh seorang prajurit Romawi pada penjarahan kota Syracusa, meskipun ada perintah dari jendral Romawi, Marcellus bahwa ia tak boleh dilukai. Sebagian sejarahwan matematika memandang Archimedes sebagai salah satu matematikawan terbesar sejarah, mungkin bersama-sama Newton dan Gauss

Hukum Archimedes mengatakan bahwa "Jika suatu benda dicelupkan ke dalam sesuatu zat cair, maka benda itu akan mendapat tekanan keatas yang sama besarnya dengan beratnya zat cair yang terdesak oleh benda tersebut".

Rumus Prinsip Hukum Archimedes
FA=ρ.g.V

Keterangan :
FA = Tekanan Archimedes = N/M2
ρ = Massa Jenis Zat Cair = Kg/M3
g = Gravitasi = N/Kg
V = Volume Benda Tercelup = M3

hukum pascal

Hukum Pascal

Bunyi Hukum Pascal
"Jika suatu zat cair dikenakan tekanan, maka tekanan itu akan merambat ke segala arah dengan tidak bertambah atau berkurang kekuatannya".


Penemu Hukum Pascal

Blaise Pascal (1623-1662) berasal dari Perancis. Minat utamanya ialah filsafat dan agama, sedangkan hobinya yang lain adalah matematika dan geometri proyektif.

Penurunan Rumus

Pascal disimbolkan dengan Pa satuan turunan SI untuk tekanan atau tegangan.
Satuan ini dinamakan menurut nama Blaise Pascal, seorang matematikawan, fisikawan dan filsuf Perancis.

• 1 Pa
– = 1 N/m² = 1 (kg•m/s²)/m² = 1 kg/m•s²
– = 0,01 millibar
– = 0,00001 bar

DONGKRAK HIDROLIK

Berbentuk Silinder dengan silinder (garis tengah) yang diketahui. Dengan pengisap 1 berdiameter D1 dan pengisap 2 berdiameter D2, maka :

Maka Didapatkan Persamaan
SECARA MATEMATIS, HUKUM PASCAL DIRUMUSKAN SEBAGaI BERIKUT.
F1 = D1/D2 * F2

KET :
F1 = gaya pada permukaan A (N)
F2= gaya pada permukaan B (N)
A1 = Luas permukaan A (m2)
A2 = luas permukaan B (m2)
D1 = diameter permukaan A (m)

Aplikasi Hukum Pascal

- Dongkrak Hidrolik
- Pompa Hidrolik
- Mesin Hidrolik Pengangkat Mobil
- Pengepresan Kapas